Friday 28 February 2014

Malam yang dirindu

Dia ibarat malam yang selalu ku rindu,
Dia malam sunyi,
Diam dan menyembunyi,
1001 cerita milikinya,
Buat aku teruja baca isinya,
Suatu penciptaan kontra,
Pada mereka yang hadir dialah yang berbeza,
Memberi tanpa menerima,
Tak juga menolak secara nyata,
Lahir suatu infiniti cinta,
Hadir tanpa di duga,
Malam yang sunyi tak bersuara,
Tiada bicara untuk mencoret cerita,
Hanya secebis memori lama,
Dia malam yang sangat memendam rasa.
Gelapnya merungkai tanda tanya,
Siapa dia? Benarkah dia?
Atau hanya sia-sia,
Malam yang tiada apa-apa sketsa,
Mungkin sebuah mimpi indah sementara,
Sebelum muncul cerita baru bersama cahaya suria,
Meninggalkan kisah semalam yang syahdu,
Dan tak akan lagi dirindu.

:')

©Raf

Sunday 23 February 2014

Hidupkan fantasi cinta kontra

Kali ini aku tewas,
gagal menawan sekeping hati,
kukuh dengan pendirian,
Tetap pertahan emosi,.
tanpa goyah dengan kejujuran yang di curah,
dia insan istimewa,
menyemai cinta,
mengundang rindu,
namun hampa untuk mendapat balas bahagia,
Mungkin diala cinta,
tapi bukan jodoh kurnia-Nya,
tak apa tak mengapa,
hadirnya tetap berharga,
terima kasih sang teman seusia,
kaulah cinta kontra yang ku damba,
Walau hanya secebis waktu bersua muka.

Izinkan daku menghidup watak mu pada fantasi cinta kontra yang ku damba, don


:'(

©Raf

Saturday 22 February 2014

Kupi-kupi malam

Saya tiada di sini,
Tapi memori itu kekal di sana,
Saat malam kotai janji,
Meja kecil tempat bersua muka,
hirup pelahan redakan panas kopi,
Berkongsi cerita aku & dia,
Dia teman muncul di mimpi,
Bisikan namanya di dalam doa,
dan mungkin bila nanti,
Bisa terluang masa.

:-)

©Raf

Tuesday 18 February 2014

Bayang semetri

terpaku berdiri,
terkunci artikulasi,
melihat bayang simetri,
menafi hati,
diakah seperti dalam memori?
atau hanya halusinasi,
dia yang baru saja aku rindui,
mustahil untuk terus hadir
munculkan diri,
sedangkan aku padanya bagai
tiada identiti yang pasti.

:-(

©Raf

Sendiri itu berani

lari,
usah sembunyi,
bersendiri bukan kerana privasi,
tak juga kerana iri,
tapi cuba mengerti,
bicara di mulut lain di hati,
inginan mereka yang sudah di miliki,
selalunya tak semetri,
tak kenal beza simpati dan empati,
tak adil pada yang di janji,
bicaranya "teman sehidup-semati",
tapi selalu dibiar sepi,
menanti,
akhirnya di mungkiri.

:-|

©Raf